Indonesia menjadi negara dengan ekspor terbanyak untuk sarang burung walet di seluruh dunia.

May 5, 2023

Menjadi primadona bisnis yang menjanjikan, Budidaya sarang burung walet semakin diminati para petani di Kalimantan dan Sumatera. sarang burung walet yang dihasilkan memperoleh nilai jual tinggi, sebesar Rp8-10 juta per kilogramnya. Tak mengherankan jika saat ini Indonesia dinobatkan sebagai pemasok terbesar sarang burung walet dan sebagian besar diekspor ke China. Untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, para petani membangun rumah walet dari bahan sederhana dan menyelesaikan proses panen secara cermat dan hati-hati. Pada tahun 2018, ekspor sarang burung walet dari Indonesia berhasil meraih pendapatan sebesar Rp40 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.

Meskipun menjadi penyedia utama sarang burung walet di seluruh dunia, sebagian besar masyarakat di Indonesia tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang teknik Budidaya sarang burung walet. Bahkan, keuntungan konsumsi sarang burung walet belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia. Menurut Prof. Ali Agus, Dekan Fakultas Peternakan UGM, meskipun kita menjadi penyokong terpenting di bidang ini, para pengusaha walet tetap lebih berkuasa atas pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan Budidaya sarang burung walet. Sejauh ini, dunia akademik belum banyak melakukan penelitian dan pengembangan mengenai topik ini. Seminar nasional bertajuk "Potensi Bisnis dan Keilmuan Budidaya Burung Walet di Indonesia" yang diadakan pada 17 Oktober di Auditorium Fakultas Peternakan UGM bertujuan untuk menangani masalah ini.

Ali mengungkapkan bahwa kerja sama dengan pengusaha walet akan menjadi fokus kegiatan mulai tahun ini yang akan membahas tentang Budidaya sarang burung walet. Hal ini dilakukan untuk menjawab rasa penasaran dan meningkatkan pengetahuan publik mengenai standardisasi dan manfaat kesehatan dari sarang burung walet. Dalam upaya ini, Ali menilai bahwa pengembangan lebih lanjut sangat diperlukan agar hasil penelitian memiliki dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.

Arief Budiman, seorang Konsultan Walet Asia Tenggara, mengungkapkan rasa terima kasihnya apabila pihak kampus mau menginvestigasi burung walet ini. Menurutnya, selama beberapa dekade terlibat dalam bisnis sarang burung walet, ternyata sangat jarang sekali universitas yang melaksanakan penelitian mengenai walet. Oleh karena itu, ia berharap agar walet dapat lebih banyak diteliti dan dipelajari, serta lebih diintegrasikan ke dalam lingkungan kampus mengingat pentingnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai burung yang dapat produksi sarang paling mahal di dunia ini.

Selain membahas mengenai keuntungan yang dapat dihasilkan dari sarang burung walet, dikatakan bahwa pola bisnis Budidaya sarang burung walet masih belum tersebar luas di kalangan masyarakat. Padahal, potensi yang dimilikinya sangat besar dan menjanjikan. Hal ini terbukti dari keuntungan yang dihasilkan dari bisnis ini yang tidak hanya bagus namun juga sangat mudah untuk dijalankan. Selain itu, biaya investasi yang dibutuhkan pun cukup terjangkau, yaitu hanya dengan membangun rumah atau sarang walet saja.

Menurut pandangannya, investasi dalam bisnis Budidaya sarang walet tidak hanya melulu membangun gedung atau rumah sarang walet. Seperti yang pernah ia alami saat membina petani walet, ada beberapa yang rela mengeluarkan biaya hingga 200 juta rupiah untuk membangun gedung sarang walet. Akan tetapi di sisi lain, beberapa petani walet masih memilih untuk menggunakan rumah papan sederhana. Menurutnya, tidaklah perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun gedung sarang walet. Seperti yang umum terjadi di Kalimantan, cukup dengan menggunakan dinding kayu berukuran 4x4 atau 4x6 meter persegi serta menjaga suhu dan kelembaban yang ideal, maka investasi Budidaya sarang walet sudah dapat dimulai tanpa mengeluarkan biaya yang sangat besar.

Saiful Leman, seorang pengusaha yang bergerak di bidang Budidaya sarang burung walet, mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk memperoleh hasil panen adalah dengan mengambil sarang burung walet yang terbuat dari air liur. Namun, ia juga mengatakan bahwa saat ini sudah tersedia teknologi yang dapat membantu dalam mengundang burung walet datang, yaitu dengan menggunakan suara. Dengan adanya teknologi ini, para peternak tidak perlu lagi melakukan upaya fisik yang berat untuk memancing datangnya burung walet, sehingga akan lebih efisien dan praktis.

Menurut Arief, burung walet termasuk unggas yang memiliki kaki yang tidak mampu menopang bobot tubuhnya. Untuk mengatasi hal itu, burung ini memilih untuk mencari makan dengan cara menyambar di udara. Meskipun beratnya tidak sampai 60 gram, burung walet tidak dapat mematuk makanan seperti burung lainnya. Mereka lebih memilih memakan serangga kecil di sekitar pohon, persawahan, kebun, dan rawa. Setiap pagi mereka keluar untuk mencari makan dan sore hari pulang untuk tidur ngiler. Namun, air liur burung walet ternyata memiliki nilai jual yang sangat tinggi, berkisar antara Rp8-10 juta per kilogram tergantung pada kualitasnya.

Refrensi:

https://rumahwalet.id/rumah-sarang-burung-walet-fungsi-manfaat-dan-pertimbangan-desain

https://indonesiayanwoo.com/panen-sarang-walet-berapa-bulan-sekali-dan-berapa-kali-dalam-setahun

https://pelatihanwalet.com/

https://rumahwalet.id/

https://markaswalet.com/

https://indonesiayanwoo.com/