Mengungkap Misteri Kualitas Sarang Burung Walet: Dari Kandungan Nutrisi hingga Tekstur

May 8, 2023

Sudah lama petani walet menanti masa panen yang jauh-jauh hari dipersiapkan. Namun, pada saatnya, kualitas sarang burung walet menjadi faktor penting yang menentukan harga jualnya di pasaran. Sarang walet yang unggul ciri-cirinya adalah berwarna putih dan padat daging sarangnya. Oleh karena itu, penting bagi petani walet untuk memahami beberapa masalah terkait sarang walet sehingga dapat menghindari penurunan kualitas sarang walet. Untuk itu, setiap masalah pasti memiliki penyebab tertentu yang harus diidentifikasi dan diatasi dengan tepat agar kualitas sarang tetap terjaga.

1. Sarang Kenyal

Sarang walet yang matang dapat memiliki kepadatan dan kekeringan yang sangat tinggi, membuatnya begitu tangguh seperti batu. Namun, ada beberapa situasi tertentu di mana sarang bisa berubah menjadi lentur dan kenyal seperti karet, dan itu disebabkan oleh banyaknya kandungan air di dalamnya. Meski diraba dan diremas, sarang tetap tidak akan pecah, bahkan perlahan-lahan kembali ke bentuk semula. Selain itu, tampaknya sarang walet memiliki tingkat kelenturan yang luar biasa dan kekuatan struktural yang tak terkalahkan, di mana jika terjatuh ke lantai, ia dapat memantul seperti elastis.

Proses terbentuknya sarang karet yang kenyal dan lembut ternyata terjadi karena kelembapan yang berlebihan di dalam ruangan. Biasanya, sarang ini ditemukan di lantai dasar gedung walet yang memiliki kelembapan di atas 100%. Hal ini disebabkan oleh jarak yang pendek antara plafon dan lantai, serta musim penghujan yang membuat sarang liur tidak bisa kering dengan sempurna. Selama pembuatan, sarang tetap lembek hingga akhirnya menjadi kenyal dan lentur seperti karet. Meskipun sarang karet tidak umum, tetapi munculnya sarang tersebut disebabkan oleh kondisi lingkungan yang memadai bagi walet untuk membuat rumahnya. Dengan demikian, sarang karet adalah salah satu bentuk adaptasi walet terhadap lingkungan yang ada.

2. Sarang Berwarna

Sarang walet, benda yang umumnya dikenal dengan warna putih hingga kekuningan, ternyata bisa berubah secara dramatis menjadi berbagai warna yang menakjubkan karena beberapa faktor. Seperti halnya dengan lazurit, beberapa sarang walet berubah menjadi warna hitam yang indah, sementara yang lain mendapatkan nuansa coklat kardus yang mirip atau bahkan dipenuhi warna hijau lumut yang memesona. Tidak hanya itu saja, ada pula sarang walet yang bisa menyala dalam warna oranye cerah, atau bahkan berubah menjadi fenomenal merah memukau yang melebihi segalanya.

Sarang burung walet dengan warna kehitaman yang ditemukan biasanya disebabkan oleh bercampurnya liur dan bulu burung walet. Bulu yang digunakan sebagai campuran dalam pembuatan sarang ini dapat berasal dari dua penyebab. Penyebab pertama adalah karena bulu walet yang rontok secara alami di periode tertentu menglapisi sarang. Kita mengenal istilah musim bulu ringan atau musim bulu berat sebagai indikasi periode bulu walet rontok. Penyebab kedua datang dari kebiasaan burung walet yang bermigrasi dari gua ke tempat lain seperti gedung. Dalam keadaan lembab di dalam gua, burung walet membuat sarang dengan campuran bulu agar tetap hangat dan kering. Kebiasaan ini tetap dipertahankan meskipun burung walet sudah pindah ke gedung dan akhirnya akan mengalami perubahan mengikuti kondisi kelembapan di tempat baru tersebut. Setelah beberapa waktu, sarang walet akan berubah warna menjadi putih seperti sarang walet pada umumnya yang ditemukan di gedung.

Ada empat jenis sarang walet yang bisa ditemukan, semuanya memiliki sebab yang menarik dan unik. Salah satunya adalah sarang walet coklat kardus yang terbentuk karena keadaan ruangan yang kotor dan mesin kabut yang selalu menyala, mengeluarkan uap dalam jumlah besar. Terdapat pula sarang yang berwarna hijau atau berjamur, yang biasanya terjadi akibat kontaminasi lumut pada suplai air yang berasal dari mesin kabut. Contohnya, pada beberapa kasus gedung member, terjadilah kontaminasi semacam ini. Varian lainnya adalah sarang berwarna jingga hingga merah yang terbentuk akibat kontaminasi zat amoniak dari kotoran walet yang menumpuk pada lantai kamar yang sempit dan tidak ada ventilasi udara. Ketika terlalu banyak zat amoniak menguap, maka warna sarang pun akan berubah. Seluruh jenis sarang walet ini memperlihatkan karakteristik yang unik dan menarik, sehingga wajib dipelajari dengan baik.

Ketika ingin mempunyai sarang walet dengan warna putih yang cantik dan kualitas yang baik, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan selain menjaga kebersihan gedung. Salah satu faktor yang sangat memengaruhi adalah cara penyimpanan pasca panen. Pasalnya, jika sarang putih dan sarang kuning dicampur dalam satu kotak, maka kelembaban di dalam kotak akan meningkat, sehingga mampu mengkontaminasi sarang walet putih tersebut dengan sarang yang kotor. Namun, perlu diingat bahwa kontaminasi hanya akan terjadi di luar sarang saja dan tidak sampai ke dalam daging sarang. Oleh karena itu, ada sebuah cara untuk mengembalikan kualitas sarang walet putih tersebut, yaitu dengan menyemprotkannya dengan air bersih secara perlahan dan kemudian mengangin-anginkannya di tempat teduh. Dengan cara ini, sarang walet putih dapat diproduksi dengan kualitas yang baik dan terjaga kebersihannya.

3. Sarang Jatuh

Jika hanya beberapa atau satu potong sarang burung walet yang terjatuh, maka itu tidak akan menjadi masalah besar. Tapi, jika ada banyak sarang yang jatuh ke lantai, itu dapat mempengaruhi harga jualnya dan membuatnya menurun. Masalah sarang burung walet yang terjatuh tidak jarang terjadi dan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti induk burung yang masih muda, papan sarang yang terlalu licin, musim kemarau, serta kondisi suhu dan kelembapan di gedung yang tidak memenuhi persyaratan. Namun, meskipun harga sarang burung walet yang jatuh lebih murah, masih banyak orang yang tetap membelinya karena khasiat kesehatannya yang tinggi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

4. Bentuk Sarang Walet Tidak Sempurna

Tidak semua sarang walet memiliki bentuk yang sempurna. Kebanyakan sarang tersebut beragam, mulai dari sarang dengan lubang, bersisik atau berukuran kecil, bahkan memiliki dinding sarang tipis. Faktor-faktor seperti kelembapan rendah dapat memengaruhi pembentukan sarang dalam beberapa cara. Terkadang, burung walet kesulitan untuk mengeluarkan air liurnya karena kelembapan rendah, sehingga pada akhirnya sarang yang terbentuk bisa saja menjadi bergelombang dan tidak utuh. Kondisi seperti ini juga lebih sering terjadi pada sarang yang dibuat oleh walet usia muda, karena produksi air liurnya masih terbatas. Oleh karena itu, keberhasilan pembentukan sarang walet dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Memanen sarang walet kecil secara rutin setiap satu bulan memang dapat menghasilkan keuntungan bagi manusia, namun, tindakan ini dapat mengakibatkan eksploitasi burung walet yang dapat membahayakan keberlangsungan hidup mereka. Terlebih lagi, meskipun menggunakan sistem panen tetasan, tetap saja, tindakan panen yang berkelanjutan akan terus memberikan tekanan pada kelenjar tenggorokan burung walet yang berperan penting dalam memproduksi air liur. Hal ini dapat menyebabkan kemampuan burung walet dalam memproduksi air liur semakin lemah, dan menyebabkan kerusakan pada kesehatan kelenjar tenggorokan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pendekatan yang bijak dalam melakukan pengambilan sarang walet kecil, yang memperhatikan keberlangsungan hidup burung walet dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Sarang yang tipis bukanlah suatu hal yang bisa diremehkan dan justru menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup anak walet. Kondisinya yang mudah retak dan berlubang ketika terdapat beban seperti telur atau anak walet di dalamnya, akan semakin lebar seiring gerakan anak walet yang tak henti-hentinya. Hal ini bisa menarik perhatian serangan kecoa, yang akan merusak sarang dan memperburuk kondisinya. Kerusakan sarang hanyalah masalah pertama, karena sarang yang berlubang ternyata bisa menjadi jebakan yang membahayakan anak walet. Mereka bisa terperangkap di dalam lubang sarang, membuatnya sulit bergerak dan berujung kematian. Oleh karena itu, menjaga tingkat kelembapan gedung menjadi sangat penting, sekitar 70% hingga 95% untuk memastikan bahwa sarang walet terbentuk dengan sempurna dan cukup tebal untuk menjadi tempat yang aman bagi anak walet untuk berkembang biak.

Refrensi:

https://pelatihanwalet.com/ini-dia-daftar-harga-terbaru-sarang-burung-walet-per-ons-dan-per-kg-dari-sumber-terpercaya.html

https://pencuciansarangwalet.com/masa-panen-sarang-walet-dan-cara-memanennya/

https://pencuciansarangwalet.com

https://pelatihanwalet.com