Solusi Efektif Mengatasi Kendala Panen Terlambat pada Usaha Budidaya Burung Walet

May 9, 2023

Deny, seorang teman dekat saya, bermukim di daerah Sunter, Jakarta. Ia kerap mengalami masalah terlambat panen sarang walet, sebuah hal yang amat esensial bagi keberlangsungan hidupnya. Tiap tiga bulan sekali, ia melawat kampung halamannya di Sampit, Kalimantan Tengah, demi menjenguk keluarganya, tetapi juga untuk memetik sarang walet. Hanya saja, ia tak pernah berhasil memetik lebih dari satu kilogram sarang walet dalam satu periode, yang mana ia seharusnya mampu memetik hingga 5 kg. Keadaan ini sesungguhnya sungguh menyedihkan, sebab ia harus melewatkan peluang memetik hingga 16 kg secara keseluruhan dalam setahun, yang berarti kerugian sekitar Rp 160 juta. Sungguh memprihatinkan, ribuan sarang walet yang ia miliki cuma mampu menghasilkan 4 kg sarang dalam setahun. Masalahnya terletak pada fakta bahwa ia selalu terlambat dalam memetik, sehingga kerugian yang dialaminya menjadi begitu besar.

Gedung Deny yang terletak di tengah kota Sampit memiliki dimensi relatif kecil dengan ukuran 5 meter x 20 meter dan memiliki lima lantai. Gedung tersebut tidak hanya difungsikan sebagai tempat bagi burung walet, namun juga memiliki bagian bawah yang dimanfaatkan sebagai toko yang menjual berbagai produk seperti pakaian, sepatu, tas, dan masih banyak lagi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada awalnya, bangunan tersebut mengalami masa kosong tanpa penghuni selama 2 tahun. Namun, Deny tidak menyerah dan mencoba memperbaiki situasinya dengan menghubungi seorang konsultan walet yang terkenal di Jakarta dan kerap terpampang di majalah Trubus. Meskipun awalnya harapan Deny tidak sesuai dengan kenyataan karena konsultan yang dihubunginya ternyata hanya menjual produk, bukan ilmu walet, ia tidak menyerah dan berhasil menampung 50 sarang burung dalam setahun. Akhirnya, Deny meminta bantuan seorang ahli seperti saya untuk mengelola gedung tersebut dan Alhamdulillah, dengan usaha dan kegigihan, ribuan sarang burung walet kini telah menempati gedung tersebut dalam waktu hanya dua tahun.

Benny Raintama adalah seorang konsultan teknik budidaya walet yang berpengalaman. Ia telah membangun dua gedung walet yang terletak di Kalasey dan Winangun-Manado sejak awal. Pada saat grand opening, sebuah upacara diberkati oleh seorang pendeta untuk memberikan keberkahan bagi kedua gedung tersebut. Meskipun Benny adalah seorang yang sangat sibuk, ia tetap menghasilkan produksi yang mencapai puluhan kilogram dalam waktu kurang dari dua tahun. Walaupun kedua gedung tersebut dibangun untuk anak laki-lakinya Brian dan Billy, Benny jarang mengunjungi mereka karena keterbatasannya. Benny juga sering terlambat dalam panen, mirip dengan kasus Deny yang juga telah mengalami hal tersebut. Namun, hal ini tidak mengurangi prestasi dan kesuksesannya dalam menjalankan usaha budidaya waletnya.

Para petani dapat menghadapi masalah keterlambatan panen karena teknik panen yang diterapkan tidak sesuai. Biasanya, masalah ini hanya terjadi pada teknik panen tetesan dan tidak berhubungan dengan teknik panen rampasan atau buang telur. Oleh karena itu, jika petani menerapkan teknik panen rampasan atau buang telur, mereka tidak akan mengalami kendala dalam hal keterlambatan panen. Namun, muncul pertanyaan mengapa Deni dan Benny memilih untuk menerapkan teknik panen tetesan? Apakah mereka menghadapi kendala teknis atau ada alasan lain? Ini perlu dipertimbangkan dan diungkap untuk memahami situasi sebenarnya.

Teknik panen sarang walet dapat diartikan sebagai metode untuk mengambil sarang walet setelah anak-anak mereka dapat terbang. Tujuannya adalah untuk menjaga pertumbuhan populasi walet dengan cara yang tidak merugikan mereka. Berbeda dengan metode panen rampasan atau buang telur, panen tetasan dapat meminimalisir stres pada walet. Namun, untuk menjaga efektivitas metode ini, panen tetasan harus rutin dilakukan. Jika populasi walet padat, panen dapat dilakukan setiap minggu atau dua minggu sekali. Saat melakukan panen, perlu juga menjaga agar anak-anak walet yang belum siap terbang dapat terus berkembang dengan baik dan melindungi sarang. Dalam melakukan panen, juga perlu dilakukan patroli di sekitar sarang untuk memastikan kondisi sarang dan mencegah induk walet bertelur di sarang yang belum dipanen, sehingga dapat menghambat pertumbuhan populasi walet.

Refrensi:

https://rumahwalet.id/kota/jasa-bangun-desain-rumah-walet-di-kotawaringin-timur-kalimantan-tengah.html

https://pencuciansarangwalet.com/sarang-walet-kekayaan-alam-yang-harganya-tembus-jutaan-rupiah-per-kg/

https://pencuciansarangwalet.com/

https://rumahwalet.id/