Tantangan dalam Mengekspor Sarang Burung Walet ke China: Adil atau Tidak?

May 11, 2023

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, yaitu Bambang, memberikan pernyataan bahwa ekspor sarang burung walet Indonesia ke China/Tiongkok menghadapi tantangan yang besar akibat implementasi protokol yang diberlakukan oleh Kepabeanan Tiongkok atau General Administration of Customs China (GACC). Dalam hal ini, perdagangan sarang burung walet menjadi sulit, meskipun wajar untuk dipahami. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang lebih erat dan upaya yang lebih besar antara kedua negara untuk mengatasi masalah ini dan memperkuat perdagangan sarang burung walet. Perlu diingat bahwa sarang burung walet merupakan produk unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Akhirnya, kemitraan yang baik antara Indonesia dan China/Tiongkok perlu dibangun untuk meningkatkan perdagangan dan perekonomian kedua negara.

Di era persaingan yang ketat dan serba cepat saat ini, permintaan akan keamanan pangan dan keaslian produk semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan konsumen akan produk pangan berkualitas yang semakin tinggi. Untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan oleh Pelaku Usaha SBW Indonesia dapat diterima secara luas oleh masyarakat, jaminan keamanan pangan dan ketertelusuran menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing produk. Karena itu, para pelaku usaha harus memberikan jaminan kualitas yang baik pada produk mereka, agar dapat tercipta tingkat kepercayaan yang tinggi dari konsumen. Upaya ini juga dapat membantu meningkatkan edukasi mengenai pentingnya jaminan keamanan dan ketertelusuran dalam menyediakan produk pangan yang sehat dan berkualitas tinggi bagi masyarakat. Dengan jaminan tersebut, tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan dan penerimaan produk masyarakat, tetapi juga memastikan keselamatan pangan dan kesehatan konsumen yang menjadi prioritas utama.

Tidak dapat dipungkiri bahwa menyesuaikan penjualan dengan kebutuhan pembeli adalah hal yang sangat penting. Namun, tidak hanya itu, mematuhi protokol yang ditetapkan oleh Tiongkok juga merupakan hal yang tak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sejak tahun 2015, pemerintah Indonesia dan pemerintah China telah aktif berdiskusi tentang kesepakatan protokol ekspor yang dapat berpotensi besar pada bidang ekonomi kedua negara. Kesepakatan ini merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan jangka panjang yang diinginkan dan memperluas hubungan bilateral antara kedua negara. Diskusi ini diselenggarakan di Gedung Barantan, Jakarta pada hari Jumat dengan membahas lebih lanjut tentang perluasan hubungan bilateral. Semua ini menunjukkan bahwa pentingnya mempertimbangkan berbagai aspek dalam bisnis internasional dan mematuhi semua regulasi yang dibuat.

Kedua belah pihak telah melakukan kesepakatan serta menyelesaikan masalah teknis dan administratif terkait ekspor produk ke pasar China dan pasar Indonesia. Namun, untuk memastikan upaya ini berkelanjutan dan memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua negara, perlu adanya usaha yang terus menerus dan berkelanjutan. Melalui usaha yang berkelanjutan antara kedua negara, diharapkan dapat menciptakan kerja sama yang lebih baik, memberikan dampak positif bagi perekonomian kedua negara dan menjaga ketahanan pangan. Oleh karena itu, penting untuk terus memperkuat komunikasi dan kolaborasi antara kedua belah pihak guna mencapai hasil yang lebih optimal.

Indonesia tidak hanya sekedar menerima tawaran dari China secara pasif, namun telah berusaha dengan maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dunia usahanya dengan cara yang lebih aktif. Melalui diskusi panjang yang dilakukan, Indonesia sangat memperhatikan kepentingan Petani Walet dan pengusaha Sarang Burung Walet agar setiap persetujuan ekspor yang terjadi tidak merugikan mereka. Indonesia sangat berkomitmen untuk melakukan negosiasi yang seimbang dan adil, demi mendapatkan keuntungan terbaik bagi negara dan rakyatnya. Dari berbagai upaya yang telah dilakukan, Indonesia berhasil mengambil posisi yang kuat dalam memperjuangkan kepentingannya bersama-sama dengan negara lain. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya sekedar menerima tawaran, namun juga mampu mempengaruhi hasil negosiasi dengan kekuatan dan komitmen yang dimilikinya.

Walaupun Badan Karantina Pertanian (Barantan) telah menetapkan regulasi yang kompleks, mereka telah mengambil keputusan yang cerdas dengan meminta bantuan dan masukan dari pelaku usaha. Setelah terjadi kesepakatan dari semua pihak, regulasi resmi terbentuk dan dunia usaha Sarang Burung Walet harus mematuhi aturan yang telah disetujui bersama. Oleh sebab itu, keputusan dan peraturan yang telah dibuat harus menjadi pedoman bagi mereka yang ingin menjalankan bisnis secara adil dan sesuai dengan hukum. Dengan demikian, bisnis dan konservasi satwa liar dapat terjaga dengan baik untuk terus berkelanjutan di masa depan. Dalam melakukan bisnis ini, regulasi tersebut akan mencakup sesuai dengan tujuan mereka untuk melindungi satwa liar serta memuat beberapa hal seperti berapa jenis burung yang bisa diambil dan bagaimana cara pemeliharaannya.

Sejak lima tahun terakhir, yakni dari tahun 2015 hingga 2020, Protokol Ekspor telah diimplementasikan secara ketat dan dianggap telah dipatuhi dengan baik. Namun demikian, pada bulan Juli 2021, beberapa pelaku usaha di Indonesia mengeluhkan bahwa aturan tersebut justru menghambat laju ekspor Sarang Burung Walet. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan untuk melakukan perubahan pada protokol tersebut agar ekspor Sarang Burung Walet Indonesia dapat berjalan lebih lancar dan efisien di masa mendatang. Sebagai negara yang berkomitmen untuk memajukan dunia usaha nasional, Indonesia terus berupaya mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi dunia usaha nasional. Pelaku usaha berharap bahwa upaya pencarian solusi dapat menghasilkan hasil yang positif dan memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan ekspor Sarang Burung Walet di Indonesia, serta membuka peluang bagi para pelaku usaha lain untuk meningkatkan kinerja ekspornya di masa mendatang.

Menurut hasil evaluasi GACC per Juli 2021, keluhan yang disampaikan terhadap berbagai perusahaan SBW Indonesia terkait pelanggaran protokol ekspor meningkat drastis. Peningkatan ini disebabkan karena kapasitas ekspor yang diperlukan melebihi kuota yang diberikan oleh GACC meskipun para pelaku usaha telah mengikuti protokol yang berlaku selama proses ekspor. Oleh karena itu, keluhan ini harus segera ditangani agar kepercayaan GACC terhadap industri ekspor Indonesia dapat dipulihkan. Perusahaan harus lebih memperhatikan protokol yang telah ditetapkan dan menyesuaikan kapasitas ekspor mereka dengan kuota yang telah diberikan. Selain itu, kontrol yang lebih ketat juga perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaian dalam proses ekspor. Tindakan yang tepat dan segera akan membantu Indonesia mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir utama di pasar global dan meningkatkan reputasi industri ekspor Indonesia di mata dunia. Mendukung program pemerintah yang ingin menaikkan nilai ekspor dan angka devisa, serta memperbaiki kinerja perdagangan luar negeri untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang semakin kompetitif.

Sebagai seorang pelaku usaha yang tangguh, kita tidaklah boleh mudah menyalahkan pihak lain ketika mengalami kegagalan ataupun kesulitan. Sebaliknya, hal seperti ini harus digunakan sebagai momentum untuk melakukan introspeksi pada diri sendiri dan mengakui bahwa masih terdapat banyak aspek kekurangan yang harus diperbaiki supaya kita dapat memperoleh daya saing yang lebih kuat. Pada situasi ini, kualitas pangan memainkan peran yang sangat penting dan tak boleh diabaikan, maka itu penting bagi kita semua untuk membahas bersama-sama dalam meningkatkan usaha dan menjamin kelangsungan industri. Oleh karena itulah, kita sebagai seorang pelaku usaha harus lebih terfokus pada perbaikan internal diri sendiri terlebih dahulu daripada langsung menyalahkan orang lain pada situasi sulit. Hal tersebut pun semakin memperkuat pentingnya kualitas pangan dalam menjadikan sebuah usaha lebih tangguh dan meningkatkan daya saing industri secara keseluruhan.

Kualitas pangan yang baik dan berkualitas tinggi merupakan faktor utama yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu, sangatlah penting bagi SBW (produk makanan dan minuman khas Indonesia) untuk memastikan bahwa setiap produk yang dikirim ke luar negeri memiliki kualitas yang terjamin. Hal ini tidak hanya membantu untuk membangun citra merek yang kuat dan memperkuat posisi SBW Indonesia di pasar internasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi keberlanjutan bisnis SBW di Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu fokus dan perhatian yang lebih pada proses pengiriman yang optimal dan diawasi dengan ketat agar setiap produk SBW yang dikirim memenuhi kriteria kualitas yang berkualitas tinggi demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit dan mempertahankan loyalitas konsumen, kesadaran akan pentingnya citra merek menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, kualitas produk tidak lagi hanya menjadi fokus saat pengiriman ke luar negeri, namun juga menjadi salah satu prioritas utama dalam setiap tahapan pembuatan produk SBW. Dengan memastikan kualitas produk yang optimal, tidak hanya membantu membangun citra merek yang kuat, tetapi juga memastikan kelangsungan bisnis di masa depan. Upaya meningkatkan kualitas produk perlu dilakukan tiada henti agar dapat bersaing melawan perusahaan global lainnya. Hal ini menjadi sangat penting untuk menjaga daya tahan dan relevansi bisnis bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Meskipun tidak ada peraturan khusus yang melarang ekspor di Indonesia, namun pengambilan kebijakan masih mempertimbangkan kapasitas perusahaan. Pemerintah memberikan ruang lingkup level ekspor yang harus memenuhi ketentuan yang sangat ketat dalam sistem ketertelusuran China. Sistem ini sangat memerhatikan kualitas produk SBW. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan kualitas produk agar memenuhi standar GACC dengan sungguh-sungguh. Jika ada hambatan untuk mengirimkan produk ke China, perusahaan dapat menerapkan opsi lain seperti menjual ke pasar SBW di negara lain. Ini adalah cara untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dan memasarkan produk ke konsumen yang membutuhkannya. Bambang menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya membantu perusahaan besar, namun memberikan kesempatan bagi perusahaan kecil yang mampu memenuhi standar kualitas yang diperlukan untuk berkontribusi dalam proses ekspor. Hal ini merupakan solusi penting di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung. Oleh sebab itu, perusahaan harus bijak dalam memanfaatkan peluang ekspor dan menjaga kualitas produknya untuk tetap bersaing di pasar internasional.

Refrensi:

https://pelatihanwalet.com/tips-sukses-panen-sarang-walet-jam-terbaik-usia-burung-dan-pasar-ekspor.html

https://indonesiayanwoo.com/panen-sarang-walet-berapa-bulan-sekali-dan-berapa-kali-dalam-setahun.html

https://pelatihanwalet.com/

https://indonesiayanwoo.com/